Kebaya yang pertama kali saya lihat adalah kebaya yang dikenakan oleh ibu-ibu penjual jamu gendong. Saya ingat betul pakaian seorang ibu penjual jamu yang setiap sore selalu lewat di depan rumah saya. Atasan kebaya warna coklat transaparan dengan dalaman korset berwarna senada dan kain. Dengan selendang, bakul dan jamu-jamunya yang berwarna-warni terlihat sangat serasi.

Kemudian saya mengenal lebih jauh tentang kebaya pada saat belajar fashion design. Saya mendapat project untuk membuat kebaya dan wiron. Ternyata membuat kebaya yang jatuh dengan mantap di tubuh itu tidak mudah. Saya jadi lebih menghargai kebaya.

Saya tambah menyukai kebaya pada saat kelulusan saya, dimana pada saat upacara kelulusan saya harus mengenakan kebaya. Saya mencoba banyak sekali kebaya. Pada akhirnya pilihan saya jatuh pada kebaya katun berwarna pink. Tentu saja kebaya ini dijahit dengan mementingkan fungsi dan kepraktisan.

Terus terang saya agak kerepotan dengan kebaya yang ketat dan rok yang menyempit di bagian bawah. Saya tipe yang tergesa-gesa dan clumpsy. Bahkan pada saat upacara, saya berjalan dengan mengangkat sedikit rok saya. Dengan gaya saya yang seperti itu, saya tidak berani mengenakan kebaya yang ‘sesungguhnya’. Saya takut merusak image kebaya yang anggun dengan ‘kecerobohan’ saya.

Karena itu saya mencoba design kebaya yang simpel dan mudah dipakai tanpa menghilangkan unsur asli kebaya, yaitu potongan bagian bawah dan bagian kerah. Saya memadukan kebaya transaparan ini dengan gaun pendek, tights, boots dan biker’s gloves.

Mungkin suatu hari saya harus mengenakan kebaya yang ‘sesungguhnya’. Tetapi untuk sekarang, cukup yang sesuai dengan kebribadian saya. Menurut saya, tampil chic itu adalah tampil menjadi diri sendiri. So, this is mine.

kebaya-chic.jpg

Fasity adalah tempat untuk mengekspresikan kecintaan kita akan dunia fashion. Berbagi informasi, pengetahuan dan pendapat pribadi tentang fashion tanpa takut salah atau jelek. Menemukan teman-teman senafas dan mengerti tentang bagaimana menghargai fashion membuat saya lega, akhirnya saya menemukan tempat yang bisa disebut ‘rumah’ yang nyaman.

Fasity Official Website